Kuningan News – Antusiasme masyarakat dan pelaku film
lokal tampak luar biasa dalam acara Screening Film Kuningan di Sangkanika
Edugarden, Eatery & Wellness, Sabtu (23/11/2024). Kegiatan yang diinisiasi
oleh Forum Film Kuningan, Komite Ekonomi Kreatif (Ekraf), dan Sangkanika itu bertujuan
memberikan ruang apresiasi bagi karya sineas lokal sekaligus mendorong
perkembangan industri perfilman di Kabupaten Kuningan.
Acara tersebut menampilkan sembilan film pendek dari
berbagai komunitas film di Kuningan, seperti RFA (Roemah Film Affandi), Yayasan
Mega Citra Kreasi, Lakoncara, Kamar Kecil, SCK Production, dan Bonti Cinema.
Genre yang ditayangkan pun beragam, mulai dari drama, komedi, hingga horor,
yang sukses memukau penonton
“Kami sangat bangga melihat dukungan masyarakat untuk karya
film anak daerah. Ini membuktikan bahwa perfilman Kuningan memiliki masa depan
yang cerah jika diberikan dukungan yang memadai,” ungkapnya, ujar adit Fahrul
Fauji selaku koordinator
Kegiatan itu juga dimeriahkan oleh komunitas kreatif
lainnya, seperti Gen X Entertainment, AM Entertainment, Duta Anti Bullying, dan
Moka, yang bersama masyarakat umum menghadirkan suasana hangat dan penuh
semangat. Selain pemutaran film, sesi diskusi dengan narasumber menjadi
sorotan. Ahmad Rois Affandi dari RFA, Endang Komara, founder Yayasan Mega Citra
Kreasi, dan Tedi Iskandar, pendidik bidang perfilman di SMA ITUS, berbagi
pengalaman tentang tantangan yang dihadapi sineas lokal.
“Kita harus membangun kolaborasi yang lebih erat antar
komunitas, sehingga karya yang dihasilkan semakin berkualitas,” ujar Ahmad Rois
Affandi.
Komunitas film yang hadir memberikan apresiasi kepada
Sangkanika, yang telah memfasilitasi acara tersebut. Sebagai Edugarden Buah
Naga Kuning pertama di Indonesia, Sangkanika diharapkan dapat terus menjadi
pusat kegiatan kreatif dan edukatif di Kuningan. Manajemen Sangkanika
menyampaikan harapannya agar tempat ini menjadi ruang apresiasi seni sekaligus
destinasi eduwisata yang berkontribusi terhadap pengembangan komunitas lokal.
Diskusi itu juga menghasilkan kesepakatan, bahwa acara tersebut
perlu dijadikan agenda rutin untuk membangun ekosistem perfilman di Kuningan.
Harapan lainnya adalah optimalisasi Mini Teater Edukasi (MTE) sebagai ruang
apresiasi karya sineas lokal.
“Dukungan pemerintah berupa pelatihan, pendanaan, dan fasilitas produksi sangat penting untuk membantu sineas Kuningan masuk ke industri perfilman yang lebih luas,” pungkasnya (KN-9)