BANDUNG
(NEWS) – Meski beberapa kalangan mulai
dari ormas, sampai praktisi politik meminta menunda bahkan membatalkan open
bidding Sekda Kabupaten Kuningan yang diinisiasi Pj Bupati Iip Hidayat M Pd, akademisi
Ilmu Politik Universitas Padjadjaran, Firman Manan, M.A., justru mengingatkan pentingnya
percepatan pengisian jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) definitive.
Seperti
diketahui, jika mengau pada proses sebelumnya, saat ini pengisian jabatan Sekda
telah memasuki tahap akhir, yakni pengusulan nama calon ke Kementerian Dalam
Negeri (Kemendagri).
Firman
menjelaskan, keberadaan Sekda definitif sangat strategis dalam mendukung
kinerja kepala daerah maupun penjabat (Pj) kepala daerah.
Peran
utama Sekda meliputi penyusunan kebijakan, koordinasi pelaksanaan tugas
perangkat daerah, pelayanan administratif, dan pembinaan Aparatur Sipil Negara
(ASN).
“Tanpa
Sekda definitif, pengelolaan birokrasi berpotensi terganggu, sehingga
memengaruhi optimalisasi kinerja pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat,” jelas Firman, Kamis (16/1/2025).
Lebih
lanjut, ia menekankan bahwa kondisi ini menjadi semakin krusial mengingat
kepala daerah terpilih baru akan dilantik pada Maret 2025.
Dalam
masa transisi tersebut, keberadaan Sekda definitif dinilai penting untuk
menjaga stabilitas dan kelancaran pemerintahan daerah.
“Sekda
definitif akan membantu memastikan proses transisi kepemimpinan daerah berjalan
lebih baik,” tambahnya.
Proses
pengisian jabatan Sekda, yang telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan,
diharapkan segera rampung agar roda pemerintahan daerah dapat beroperasi secara
efektif di tengah berbagai tantangan pelayanan publik.
Sebelumnya,
Pj Bupati Kuningan Agus Toyib Agus menyebutkan bahwa pihaknya telah mengajukan
laporan hasil open bidding Sekda kepada Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Sekedar
informasi Berdasarkan Pengumuman Panitia Seleksi (Pansel) Nomor :8201 24/Pansel
tertanggal 31 Oktober 2024, dari 12 pejabat Eselon II yang mengikuti OB
termasuk dari lingkup Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri
RI), muncul 3 nama yang memiliki nilai paling unggul.
H.
Asep Taufik Rohman sebesar 84,67, Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah
(Bappenda) yang pernah menjadi Kepala Bagian Umum Setda, Guruh Irawan
Zulkarnaen 84,65 serta Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra)
Setda, H. Toni Kusumanto. (KN-7)