Langsung ke konten utama

Postingan

Promosi Keliling dan Perlombaan, Cara Perpustakaan "Insan Cita" Mengenalkan Diri

Perpustakaan "Insan Cita" Desa Kertayasa, Senin (8/8/2022). (Foto: Tri Asep) Kuningan News - Di tengah anggapan bahwa masyarakat kita memiliki minat baca yang rendah--klaim yang mesti dipertanyakan. Bagaimana Perpustakaan "Insan Cita" bisa begitu aktif sampai-sampai meraih juara kedua Lomba Perpustakaan Umum Desa/Kelurahan Tingkat Provinsi Jawa Barat? Pengenalan awal kepada masyarakat yang dilakukan oleh Perpustakaan Insan Cita adalah dengan mengadakan perpustakaan keliling. "Kita promosi ke warga-warga menggunakan perpustakaan keliling untuk memberi tahu bahwa ada loh  perpustakaan desa," jelas Siti Rohanah, Kepala Perpustakaan Desa Kertayasa, Senin (8/8/2022). Siti menceritakan bagaimana temannya mengeluh karena ketika membuka perpustakaan di desa tetapi tidak ada pengunjungnya. "Katanya enggak ada yang minat. Kalo nunggu  yang minat ya susah. Ya kita harus memperkenalkan ke masyarakat, biar masyarakat tahu," jelas Siti. Karena pada dasarnya m...

Berapa sih Penghasilan Tukang Parkir Minimarket?

Tukang parkir sedang mengatur kendaraan. (Foto: hipwee.com) Kuningan News - Berapa penghasilan tukang parkir di Kabupaten Kuningan? Untuk mengetahui hal tersebut reporter Kuningan News mewawancarai dua tukang parkir di salah satu gerai Alfamart. Tukang parkir tersebut meminta kepada reporter untuk tidak mencantumkan namanya, kita sebut saja Rudi dan Firman. Karena narasumbernya adalah tukang parkir di gerai Alfamart, artinya penghasilan tukang parkir yang dimaksud adalah tukang parkir di minimarket, bukan tukang parkir secara keseluruhan.  Dalam satu hari, Rudi mendapatkan penghasilan sekitar Rp60.000-Rp100.000 per hari, tergantung dari ramainya kendaraan yang berkunjung. "Paling sepi 60 ribu, kalo emang rame  bisa sampe  100 ribu," jelasnya, Selasa (9/8/2022). Dari penghasilan tersebut sebanyak Rp10.000-Rp15.000 disetorkan kepada organisasi yang mengatur perizinan tukang parkir. " Kalo siang dipotong 10 ribu, kalo malem  15 ribu. Soalnya lebih rame malem ," jela...

Perpustakaan "Insan Cita" Desa Kertayasa Bukan Sekadar Tempat Membaca Buku

Anak-anak sekolah dasar sedang mengoperasikan komputer di Perpustakaan "Insan Cita" Desa Kertayasa, Senin (8/8/2022). (Foto: Tri Asep) Kuningan News - Perpustakaan "Insan Cita" Desa Kertayasa yang pada tahun 2021 kemarin meraih juara kedua Lomba Perpustakaan Umum Desa/Kelurahan Tingkat Provinsi Jawa Barat bukan sekadar tempat membaca dan meminjam buku. Perpustakaan ini juga mengadakan kegiatan bimbingan belajar, pelatihan kerajinan dan kewirausahaan, kursus komputer, serta perlombaan. Hal tersebut dikarenakan Perpustakaan Insan Cita merupakan implementasi perpustakaan berbasis inklusi sosial. Perpustakaan berbasis inklusi sosial adalah program dari Dinas Perpustakaan Nasional yang bertujuan untuk  memfasilitasi masyarakat dalam mengembangkan potensinya . Salah satu pelatihan yang diadakan Perpustakaan Insan Cita adalah program Petani Milenial, program yang diisi oleh petani-petani muda desa, sekarang sudah bisa membuat pupuk organik secara mandiri. Langkah-langkah ...

KKN Angkara IAIN Cirebon Tutup Kegiatan dengan Lomba Futsal

Pertandingan final antara Dusun Wage dan Dusun Pahing kategori remaja yang dimenangkan Dusun Wage, Senin (8/8/2022). (foto : Tri Asep) Kuningan News - Kelompok KKN Angkara IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang menyelenggarakan KKN di Desa Cilaja Kecamatan Kramatmulya menutup rangkaian kegiatannya dengan lomba futsal. Kegiatan lomba futsal ini telah dilaksanakan selama tiga hari, dari hari Sabtu (6/8/2022) sampai hari ini, Senin (8/8/2022). Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pesona (Pekan Seni dan Olahraga). Untuk kegiatan pekan seni akan diselenggarakan mulai Rabu (10/8/2022). "Kegiatan lomba ini sebenarnya merupakan bagian dari Pesona Cilaja. Pekan Seni dan Olahraga. Untuk seni nanti akan dimulai hari Rabu, lomba kaligrafi," jelas Lutfi Mubarok, Ketua Kelompok KKN Angkara IAIN, Senin (8/8/2022). Hari ini adalah pertandingan final lomba futsal yang mempertemukan tim Dusun Wage dan Dusun Kliwon untuk kategori anak-anak juga tim Dusun Wage dan Dusun Pahing untuk kategori rem...

Bukusam Lahir Akibat Bingung Nyari Komunitas Literasi

Kegiatan Cengo Bareng (Cerita dan Ngobrol Bareng) yang diselenggarakan Bukusam, Rabu (26/1/2022) silam. (Instagram: @_bukusam) Kuningan News - Bukusam (Budak Kuningan Sadar Maca) yang juga merupakan Taman Baca Masyarakat Desa Kertawangunan adalah salah satu komunitas literasi yang sangat aktif di Kuningan. Komunitas ini didirikan oleh Ilham Akbar dan teman-temannya pada tahun 2019, karena saat itu ia kebingungan mencari komunitas literasi di Kuningan. "Awal datang ke Kuningan, saya kebingungan mencari circle  yang concern  di baca dan tulis," ungkap Ilham Akbar, relawan sekaligus pendiri Bukusam, Senin (8/8/2022). Alih-alih hanya sekadar pasrah dan mengutuk keadaan mengenai ruang literasi yang tidak tersedia, ia berusaha mengubah keadaan dengan membangun komunitas literasi itu sendiri. "Ya udah bikin  ruang, diciptakan untuk mengumpulkan orang-orang yang suka membaca dan menulis. Nanti di sana berbicara mengenai karya (literasi)," ungkap Ilham. Menurutnya, minat ba...

Awal Mula Perpustakaan Insan Cita, Perpusdes Kedua Terbaik Se-Jawa Barat

Anak-anak sekolah dasar antusias mengunjungi Perpustakaan "Insan Cita" Desa Kertayasa, Senin (8/8/2022). (foto: Tri Asep) Kuningan News - Pada tahun 2021 lalu, perpustakaan Desa Kertayasa meraih juara kedua Lomba Perpustakaan Umum Desa/Kelurahan Tingkat Provinsi Jawa Barat. Perpustakaan yang bernama Insan Cita ini berada satu gedung dengan balai Desa Kertayasa, terletak di lantai kedua. Untuk mencapai posisi kedua terbaik se-Jawa Barat diperlukan usaha yang tidak mudah. Apalagi banyak anggapan bahwa minat baca masyarakat kita rendah. Pada awalnya perpustakaan Insan Cita hanyalah dua rak buku yang berada di ruangan staff Desa. "Awalnya di tahun 2014, kita ruangannya masih menyatu dengan staff. Dipinggir tembok, dua rak buku," jelas Siti Rohanah, Kepala Perpustakaan Insan Cita, Senin (8/8/2022). Kemudian, perpustakaan memakai ruangan yang jarang dipakai agar tidak memanggu pekerjaan para staff. "Karena banyak anak-anak keluar masuk. Akhirnya saya meminta untuk m...

Kuningan Berduka, Bapak Pembangunan Tutup Usia

Kuningan News – Mantan Bupati Kuningan, H Aang Hamid Suganda, dikabarkan meninggal pada Senin (20/6/2022) malam, sekitar pukul 23.00 WIB. Ayahanda dari Wabup HM Ridho Suganda ini, berpulang ke rahmatullah di Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta. Kabar duka tersebut, disampaikan Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kuningan Indra Bayu Permana S STP. “Innalillahi wa innailaihi rojiun. Telah berpulang ke rahmatullah bapak H Aang Hamid Suganda,” sebutnya dalam pesan yang disebar. Dalam pesan tersebut, Indra juga meminta doa dari semuanya untuk almarhum. “Semoga amal baiknya menjadikan almarhum ahli surga serta ditempatkan di sisi-Nya, amiin,” imbuhnya. Kabar tersebut juga diperkuat Kabid IKP Diskominfo, Anwar Nasihin. Dalam keterangannya, Anwar mengatakan bahwa ajudan wabup mengcancel acara untuk besok Selasa karena kabar dari sang ayah dari wabup. “Infonya, tadi pagi mau tindakan operasi penanganan pengobatan jantung terhadap pak Aang, dan malam ini dikabarkan meninggal,” sebutnya. (KN-1)

Bukan Terkait “Sapi Pokir”, Butuh Pemimpin yang Sedikit Bicara!!

  Kuningan News – Usulan evaluasi terhadap kepemimpinan Perumda Aneka Usaha (PDAU) Kuningan terus mencuat. Salah satunya dari Yayan Iba, salah seorang pengamat yang kebetulan terjun pula dibidang peternakan sapi. “PDAU itu butuh pemimpin yang sedikit bicara banyak wujud. Kepemimpinan sekarang itu justru banyak membuahkan hasil sakit hati orang banyak dan utamanya merusak kesehatan orang lahir maupun batin,” kata Yayan, Kamis (23/9/2021). Ia mencontohkan ketika sebuah wacana dilontarkan berkaitan dengan penanganan kotoran hewan (kohe). Kendati dulu pemaparan pemimpin PDAU terdengar wah namun minim realisasi. “Dulu, meyakinkan suatu rencana-rencana khususnya yang pernah dijanjikan dibeberapa pertemuan terkait pembuatan pakan sapi, dan yang utama rencana penangan penampungan dan pengelolaan kotoran sapi, yang mana tidak rahasia lagi karena banyak orang dengar pemaparan beliau yang suatu rencananya mega wah,” tutur Yayan. Namun kenyataannya menurut dia, seperti tertiup angin, ...

Anggota Dewan Siap Mundur untuk Direktur PDAU, Kayak Sinetron

  Kuningan News – Setelah mendengar gaduhnya kabar soal Perumda Aneka Usaha, Agus Ebreg Pospera menyarankan agar bupati segera mengambil langkah cepat. Diantaranya dengan memanggil direktur perusahaan tersebut beserta jajarannya.   “Terkait caruk maruk PDAU dari segi pendapatan yang seharusnya jadi penghasil APBD Kuningan malah disini low hingga gaji karyawannya saja tidak mampu terbayar,” kata Agus, Sabtu (11/9/2021).   Pandemi, menurut dia, bukan jadi alasan lemahnya PDAU. Justru banyak langkah yang bisa jadi sumber pendapatan bagi PDAU dimasa pandemi sekarang ini. PDAU ini terkesan focus pada satu lahan wisata saja.   Padahal PDAU bisa bersinergi dengan dinas-dinas, rumah sakit baik negeri dan swasta untuk langkah pengadaan-pendapatan atau bahkan bisa sinergi dengan beberapa anak perusahaan BUMN.   “Seribu kali ganti direktur PDAU juga percuma jika hanya untuk jalan di tempat atau cuma jadi benalu APBD saja,” ketusnya.   Ia mempertanyakan pans...

Cabut Perda PDAU Tidak Gampang

Kuningan News - Persoalan di tubuh Perumda Aneka Usaha mendapat penyikapan dari Ketua Komisi II DPRD Kuningan, Rany Febriani. Ia berharap ada pembenahan manajemen.  "Mudah-mudahan masih bisa dibenahi. Kan cabut perda gak segampang itu, harus melalui kajian dulu," ujar politisi asal Partai Demokrat tersebut. Wanita berparas cantik ini mengatakan, kalau menyangkut gaji karyawan dirinya tidak bisa komen karena itu internal PDAU. Namun apabila betul gaji tersebut dibayar oleh bupati sebagai KPM maka kemungkinan kondisinya sedang tidak sehat.  "Yaa solusi paling ideal benahi manajemen, cuman kan ini juga sulit, akan menjadi proses yang panjang. Dibubarin juga kan bukan hal yang mudah. Nanti kita kaji bersama, solusi apa yang terbaik yang bisa ditawarkan untuk hal PDAU ini. Dibubarkan atau tidak kami memerlukan pengkajian lebih lagi," tukas Rany. (KN-1)