Langsung ke konten utama

Postingan

Sangkanurip, Legenda Syekh Syarif Hidayatullah dan Ki Sangkan

Kuningan News -  Dalam satu waktu, pangeran Walangsungsang melakukan perjalanan ke arah selatan Cirebon, dan singgah pada suatu kampung. Ketika istirahat di kampung tersebut beliau melihat ada seorang kakek yang sedang sholat di atas air yang dibawahnya ada batu “pasujudan”, setelah kakek mnyelesaikan sholat. Pangeran Walangsungsang bertanya kepada kakek tersebut (nama kakek itu adalah Syekh Karma Jaya) “kisana, tadi kisana sedang apa?” lalu dijawab oleh kakek Syekh Karma Jaya “saya sedang sholat”, kemudian pangeran walangsungsang bertanya lagi “apakah sholat itu” kemudian kakek Syekh Karma Jaya menjawab “yang namanya sholat itu adalah ibadah ke Allah SWT, yang termasuk dalam rukun islam yang kelima”. Akhirnya Pangeran Walangsungsang mulai tertarik untuk belajar dan mendalami Agama Islam pada kakek Syekh Karma Jaya, tapi Syekh Karma Jaya tidak menyanggupi, namun kakek Syekh Karma Jaya menyarankan agar Pangeran Walangsungsang belajar dan mendalami Agama Islam pada Syekh Nurjati yang...

Sejarah Purwawinangun dan Peran Syekh Maulana Akbar

  Kuningan News -  Kelurahan Purwawinangun terletak di   pusat pemerintahan Kabupaten Kuningan atau Jantung Kota Kuningan, karena itu Sejarah berdirinya Purwawinangun tidak lepas dari Sejarah Kota Kuningan. Ada seorang ulama yang Bernama Syekh Maulana Akbar yang melakukan perjalanan ke Pasembangan yang meneruskan perjalanan mengembangkan Agama Islam serta pernah singgah sebentar ketempat yang disebut Bumi Haji di daerah Luragung.  Beliau meneruskan perjalanannya hingga sampai ke daerah sekitar Kota Kuningan pada waktu itu dikenal dengan “Kejene” yang artinya Kuning dan penduduknya menganut agama Hindu (Agama Sanghiang). Pemerintahan Kajene yang terletak di Blok Sidapurna Desa Purwawinangun yang disebut Sidapurna artinya “Jadi Sempurna” oleh Syekh Maulana Akbar. Beliau menetap disana dan berhasil menjalin hubungan baik dengan pemerintahan Kajene dan mendirikan Pesantren di Sidapurna. Syekh Maulana Akbar menikah dengan seorang putri dari tokoh penting di lingkungan t...

Misteri dan Sejarah Desa Sindangjawa, Asal-usul, Legenda, dan Tempat Suci

Kuningan News -  Desa Sindangjawa merupakan desa yang berada di wilayah Kecamatan Kadugede Kabupaten Kuningan dengan luas 311,143 Hektar yang terdiri dari 2 Rukun Warga (RT) dan 7 Rukun Tetangga (RT). Dari sebelah utara Desa Sindangjawa berbatasan langsung dengan Desa Kadugede, sebelah selatan berbatasan langsung dengan Desa margabakti, di sebelah timur berbatasan langsung dengan Desa Longkewang, dan sebelah barat berbatasan langsung dengan Desa Windusari. Kurnia Kaur Desa Sindangjawa mengatakan bahwa asal-usul Desa Sindangjawa ini belum diketahui secara pasti, namun terdapat sedikit gambaran dari cerita Masyarakat serta orang tua zaman dahulu. “Nama Sindangjawa berasal dari kata ‘Sindang’ yang dalam Bahasa Sunda berarti ‘Mampir’, serta kata ‘Jawa’ yang berarti ‘Orang dari Suku Jawa’. Jadi singkatnya, Sindangjawa ini berarti ‘tempat mampir atau singgahnya Orang Jawa,” katanya. Asal nama Sindangjawa tersebut dikaitkan dengan dua tempat suci yang berada di Desa Sindangjawa, yaitu Gun...

Dukung Timnas Indonesia Lawan Arab Saudi, Sangkanika dan BEM FPST UMK Gelar Nobar

Kuningan News – Sebagai bentuk dukungan kepada Tim Sepak Bola Nasional Indonesia melawan Arab Saudi, Sangkanika dan BEM FPST UM Kuningan akan menggelar Nonton Bareng (Nobar). Kegiatan tersebut rencananya akan dilangsungkan di Sangkanika Eatery pada pukul 19.00 WIB, tepatnya di Jl. Simenyan, Desa Sangkanurip, Kec. Cigandamekar, Kab. Kuningan.  Adit selaku Koordinator Acara menjelaskan, Nobar Timnas Day merupakan tajuk yang diangkat pada momen nanti besok Selasa (19/11/2024). Kegiatan itu dirancang untuk mempererat solidaritas dan kebersamaan melalui dukungan untuk Timnas Indonesia. Penonton yang hadir juga berkesempatan mendapatkan voucher ngopi gratis, menjadikan malam dukungan untuk Timnas semakin seru dan berkesan. “Kami berharap acara ini dapat menjadi wadah bagi masyarakat untuk bersama-sama mendukung Timnas Indonesia dengan penuh semangat. Dengan suasana kebersamaan yang hangat, kami ingin menciptakan momen yang tak terlupakan bagi para penggemar sepak bola,” ujarnya, Seni...

Dishub Kuningan Jadikan Parkir Berbasis Sosial Masyarakat

  Kuningan News  – Covid-19 berimbas ke semua sektor. Selain menjadi momok diawal, fenomena itu sangat berdampak kepada kehidupan masyarakat, terutama bidang perekonomian. Tidak jarang ditemukan, usai pandemi berakhir banyak pelaku usaha yang gulung tikar. Kejadian tersebut, menjadi bahan kajian utama Dishub Kuningan sekarang. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Kadishub Beni Prihayatno, S.Sos., M.Si, Rabu (13/11/2024). Menurutnya, banyak potensi yang bisa dilakukan oleh instansi ini untuk membantu meringankan beban masyarakat dan meningkatkan perekonomian daerah. “Satu saja dulu yaitu perparkiran. Nah mulai dari hal administrasi yaitu dokumen izin pengelolaan perparkiran. Disana dibahas si calon pengelola parkir itu harus berbuat apa, syarat administrasinya apa, dan hasilnya harus dibagaimanakan. Itu semua ada dalam dokumen tersebut,” ungkapnya saat ditemui di Ruangan Kadishub.  Ada tiga klaster parkir, demikian lanjutnya. Mulai dari kalster parkir khusus, klaster umu...

Linggajati, Desa Pertanian Produktif yang Menjadi Wisata Sejarah di Kuningan

Kuningan News – Linggajati merupakan Desa yang dipayungi oleh Gunung Cirema.   Terletak di bawah kaki Gunung Ciremai Kec.Cilimus Kab.Kuningan. Desa tersebut terdiri atas 4 Dusun dan 18 RT dengan jumlah penduduk yang tercatat sejak tahun 2023 sebanyak 4.082 jiwa. Penduduk Desa Linggajati 70 % persen adalah usia produktif. Hal itu dikatakan langsung oleh Kaur Perencanaan Desa Linggajati, Dwi Alfin Lingga Kusuma, untuk profesinya sebagian besar bekerja sebagai petani sawah dan kebun. “Sebagian besar penduduk Desa Linggajati bekerja sebagai petani, banyak sekali lading sawah di Desa Linggajati yang di tanami oleh Ubi jalar, Padi, Jagung, Kacang-kacangan, berbagai macam jenis sayur seperti sawi dan daun bawang. Lalu petani yang sering berkebun biasanya mereka memiliki pohon kopi dan cengkeh, Kopi khas Desa Linggajati sudah beredar di sekitar Kab.Kuningan sampai ke luar kota,” ujarnya, Kamis (31/10/2024). Selain itu, Desa Linggajati juga memiliki sejarah Batu Lingga, Batu Lingga t...

Top 5 Penghasil Tembakau Terbanyak di Kabupaten Kuningan

  Kuningan News - Kabupaten Kuningan di Provinsi Jawa Barat dikenal sebagai salah satu daerah yang memiliki lahan subur untuk pertanian tembakau. Tembakau dari Kuningan menjadi komoditas penting bagi masyarakat, terutama bagi petani yang menggantungkan hidup mereka pada hasil bumi ini. Dari sekian banyak kecamatan di Kuningan, lima kecamatan tercatat sebagai penghasil tembakau terbesar, dengan Kecamatan Darma sebagai penyumbang terbesar. Berikut adalah ulasannya: 1. Kecamatan Darma Kecamatan Darma menempati posisi pertama sebagai penghasil tembakau terbesar di Kabupaten Kuningan dengan produksi mencapai 45,82 ton. Keunggulan ini berkat kondisi geografis dan iklim yang cocok untuk budidaya tembakau. Tembakau dari Darma terkenal karena kualitasnya yang baik dan aroma yang khas, sehingga banyak diminati oleh pasar lokal maupun nasional. 2. Kecamatan Jalaksana Di posisi kedua, Kecamatan Jalaksana menyumbang 4,80 ton tembakau. Meskipun produksinya tidak sebesar Darma, Jalaksan...

7 Daerah Penghasil Kopi Terbesar di Kabupaten Kuningan

Kuningan News - Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, tidak hanya dikenal dengan keindahan alamnya, tetapi juga sebagai salah satu wilayah penghasil kopi berkualitas. Dari perkebunan yang tersebar di berbagai kecamatan, kopi Kuningan semakin diminati karena cita rasanya yang khas dan potensinya yang menjanjikan. Berikut adalah tujuh daerah penghasil kopi terbesar di Kuningan berdasarkan jumlah produksi per tahun. 1. Kecamatan Darma Kecamatan Darma menjadi penghasil kopi terbesar di Kuningan dengan total produksi mencapai 104 ton per tahun. Didukung oleh kondisi tanah yang subur dan iklim yang cocok untuk tanaman kopi, hasil dari Darma memiliki kualitas yang disukai konsumen, baik lokal maupun nasional. 2. Kecamatan Selajambe Di posisi kedua, Kecamatan Selajambe menyumbang 77 ton kopi per tahun. Wilayah ini dikenal dengan topografi pegunungan yang membuat kopi yang dihasilkan memiliki aroma dan rasa yang unik, memberikan karakter khas yang disukai penikmat kopi. 3. Kecamatan Hantara...

Top 10 Daerah Penghasil Kelapa Terbanyak di Kuningan

  Kuningan News - Kelapa merupakan salah satu komoditas penting di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, dengan berbagai kecamatan yang berkontribusi terhadap produksi kelapa yang melimpah. Data terbaru menunjukkan sepuluh kecamatan dengan produksi kelapa tertinggi, di mana Kecamatan Garawangi menempati posisi puncak. Berikut adalah daftar lengkapnya : 1. Kecamatan Garawangi   Kecamatan Garawangi berada di peringkat pertama dengan produksi kelapa mencapai 275,87 ton. Angka ini menunjukkan bahwa kecamatan ini memiliki potensi besar dalam budidaya kelapa yang dapat terus dikembangkan. 2. Kecamatan Ciawigebang   Kecamatan Ciawigebang menempati posisi kedua dengan produksi kelapa sebesar 251,39 ton. Produksi ini memperkuat peran Ciawigebang dalam menyediakan kelapa untuk kebutuhan lokal maupun pasar luar daerah. 3. Kecamatan Kramatmulya Kecamatan Kramatmulya berada di peringkat ketiga dengan produksi mencapai 183,26 ton. Hasil ini mencerminkan kontribusi besar daerah in...

Purwawinangun, Kawasan Bersejarah di Jantung Kota Kuningan

    Kuningan News -  Purwawinangun merupakan Kelurahan di Kecamatan Kuningan Jawa Barat. Kelurahan Purwawinangun wilayahnya agak berbukit dan juga berupa dataran. Profesi masyarakat terbilang beragam, dari mulai PNS, Pedagang, Wiraswasta dan sebagainya. Penduduknya berjumlah cukup banyak yaitu 12.922 orang. Akses transportasinya pun tidak sulit karena terletak di pusat kota Kuningan, hampir semua angkot melewati daerah ini. Purwawinangun memiliki arti awal dibangun. Sebelum kedatangan Islam, masyarakat Kuningan menganut Agama Hindu dan merupakan daerah otonom yang masuk Wilayah Kerajaan Sunda yang dikenal dengan nama Padjajaran. Seluruh Jawa Barat termasuk Cirebon pada tahun 1.389 M masuk bagian dari Padjajaran dengan pelabuhannya saat itu meliputi Cirebon, Indramayu, Karawang, Sunda Kalapa, dan Banten. Waktu Cirebon dibawah pimpinan Ki Gedong Jumjanjati anaknya Ki Gedong Kasmaya, datanglah pelaut Cina yang dipimpin oleh Laksamana Te Ho (Cheng Ho) dan sebagai rasa ter...