Langsung ke konten utama

Postingan

Banyak Ditolak, Akademisi Ini Justru Ingatkan Pentingnya Pengisian Sekda Definitif Segera

BANDUNG (NEWS)   – Meski beberapa kalangan mulai dari ormas, sampai praktisi politik meminta menunda bahkan membatalkan open bidding Sekda Kabupaten Kuningan yang diinisiasi Pj Bupati Iip Hidayat M Pd, akademisi Ilmu Politik Universitas Padjadjaran, Firman Manan, M.A., justru mengingatkan pentingnya percepatan pengisian jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) definitive. Seperti diketahui, jika mengau pada proses sebelumnya, saat ini pengisian jabatan Sekda telah memasuki tahap akhir, yakni pengusulan nama calon ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).   Firman menjelaskan, keberadaan Sekda definitif sangat strategis dalam mendukung kinerja kepala daerah maupun penjabat (Pj) kepala daerah. Peran utama Sekda meliputi penyusunan kebijakan, koordinasi pelaksanaan tugas perangkat daerah, pelayanan administratif, dan pembinaan Aparatur Sipil Negara (ASN).   “Tanpa Sekda definitif, pengelolaan birokrasi berpotensi terganggu, sehingga memengaruhi optimalisasi kinerja pemeri...

Tahun ke-10 Liga Foundation, Ratusan Tim Futsal SLTP dan SLTA Beradu di GOR Ewangga

KUNINGAN (NEWS) – Kuningan student futsal league bertajuk Liga Foundation 2025, saat ini tengah berlangsung di GOR Ewangga Kuningan. Kompetisi yang dimulai sejak tanggal 11 Januari 2025 kemarin itu, dijadwalkan akan berlangsung sampai babak final di tanggal 24 Januari 2025 mendatang. Liga Foundation 2025 sendiri mempertandingkan 6 kategori dengan lebih dari 100 tim futsal dari berbagai sekolah. Adapun kategorinya masing-masing adalah SMA Putra dengan 22 peserta, SMA Putri dengan 10 peserta, SMA Youth dengan 11 peserta, kemudian SMP Putra dengan 32 peserta, SMP Putri dengan 13 peserta dan SMP Youth dengan 16 peserta. Pertandingan sendiri digelar dengan skema pertandingan menggunakan sistem setengah kompetisi yang terbagi di 8 group kategori SMP Putra dan 7 group kategori SMA Putra. Adapun untuk kategori Youth dan putri, masing-masing kategori menggunakan sistem gugur. Terlihat di GOR Ewangga, suasana pertandingan demi pertandingan juga nampak meriah. Para supporter dari setiap sekolah m...

Kedai Kamuning, Pilihan Tepat untuk Nongkrong dan Tugas

KUNINGAN (MASS) – Nongkrong telah menjadi tren di kalangan masyarakat, terutama bagi Gen Z yang menjadikan kegiatan tersebut sebagai cara mengisi waktu luang, bersantai, hingga menyelesaikan tugas atau pekerjaan. Beragam tempat, kini hadir menawarkan suasana nyaman untuk kebutuhan tersebut, salah satunya Kedai Kamuning. Kedai yang berlokasi di Jl. Cut Nyak Dhien, Cijoho bisa menjadi pilihan menarik bagi pelajar, mahasiswa, hingga pekerja yang membutuhkan suasana produktif. Menurut Farhan yang merupakan salah satu pegawai, tempat tersebut buka pada pukul 08.00 WIB hingga 24.00 WIB, setiap Senin hingga Sabtu. “Selain untuk ngopi, makanan berat pun tersedia untuk dinikmati, ditambah dengan fasilitas free wifi yang mendukung aktivitas belajar atau bekerja,” ujarnya, Sabtu (14/12/2024). Kedai Kamuning tidak hanya menawarkan tempat nongkrong biasa, tetapi juga suasana yang mendukung produktivitas. Ia mengungkapkan, bagi yang mencari tempat untuk bersantai sekaligus menyelesaikan pekerj...

PKM Mahasiswa Unisa Hadirkan Kibo Bento Praktis

Kuningan News  – Baru-baru ini, beberapa mahasiswa Unisa Kuningan berhasil ciptakan inovasi dengan membuat produk makanan cepat saji bernama Kibo Bento. Produk tersebut merupakan hasil dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Icu Firmansyah selaku Ketua Kelompok yang membuat prodak tersebut mengatakan, kegiatan dilangsungkan selama 3 bulan di Desa Cinagara, Kec. Lebakwangi, Kuningan sejak Minggu (13/10/2024). Firman mengungkapkan, prodak itu merupakan inovasi yang dilakukan bersama rekan kelompoknya. “Satu kelompok terdiri dari 4 orang, 2 orang Mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI), 1 orang Mahasiswa Kesehatan Masyarakat (KESMAS) dan 1 orang Mahasiswa Gizi,” ujarnya, Kamis (12/12/2024). Ia menjelaskan, prodak itu mengusung konsep makanan cepat saji yang sehat dan bergizi yang dirancang untuk mendukung pola hidup sehat. Proses pembuatannya dilakukan oleh seluruh anggota kelompok yang telah mengikuti bimbingan dari mulai perencanaan, persiapan hingga pemasaran. “Bahan-bahan...

Jejak Sejarah dalam Perubahan Fonem, Mengungkap Dinamika Bahasa Austronesia dalam Kehidupan Sehari-hari

Kuningan News – Bahasa adalah cerminan dari perjalanan sejarah dan budaya suatu komunitas. Dalam memahaminya, hukum bunyi memainkan peran penting untuk mengungkap perubahan fonem yang terjadi dalam bahasa-bahasa di kawasan Austronesia. Hukum bunyi dapat diterapkan untuk melihat bagaimana bahasa berkembang dan bertransformasi seiring waktu, serta bagaimana hal tersebut berhubungan dengan kehidupan sehari-hari kita. Seperti halnya, Hukum RGH, hokum RGH dapat djelaskan missal, fonem /r/ dalam bahasa Melayu berubah menjadi /g/ dalam bahasa Tagalog atau /h/ dalam bahasa Dayak. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali mendengar perubahan ini dalam percakapan sehari-hari. Contohnya, dalam kata "podi" yang berarti "padi" dalam bahasa Melayu, kata ini dapat berubah menjadi "pade" dalam bahasa Aceh atau "page" dalam bahasa Batak. Meskipun tampak berbeda, ketiga kata ini berasal dari akar yang sama. Hal ini dapat kita lihat dalam cara orang berbicara ...

Pemberdayaan Warga Cikondang Lewat Pelatihan Ekonomi Kreatif

  Kuningan News – Sebagai upaya memberdayakan masyarakat melalui pemanfaatan sumber daya lokal, Program Diseminasi Teknologi dan Inovasi (PDTI) digelar di Kabupaten Kuningan, Selasa (26/11/2024). Program itu merupakan kolaborasi Universitas Terbuka (UT), Universitas Islam Al-Ihya (Unisa) Kuningan, dan Universitas Kuningan (Uniku) melalui pelatihan bertajuk Analisis Ekonomi dan Produk Industri Rumah Tangga (PIRT) . Pelatihan tersebut dirancang untuk mendukung kemandirian ekonomi Desa Cikondang, Kecamatan Hantara. Materi yang disampaikan meliputi Analisis Ekonomi oleh Rina Rismaya, M.Si., PIRT oleh Athiefah Fauziyyah, M.Si., serta Optimalisasi Toko Online oleh Adhi Susilo, Ph.D. Kartika, M.Si., yang merupakan salah satu anggota tim dari Unisa menjelaskan, pelatihan ini bertujuan menciptakan peluang usaha lokal berbasis inovasi. Program tersebut melibatkan tim yang terdiri dari enam orang, termasuk perwakilan dari Universitas Terbuka, Universitas Islam Al-Ihya Kuningan, dan Univ...

DPR RI Sosialisasikan Empat Pilar di Unisa Kuningan

Kuningan News – Universitas Islam Al-Ihya (Unisa) Kuningan menjadi tuan rumah kunjungan kerja anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, H. Rokhmat Ardiyan, MM. Agenda tersebut berfokus pada sosialisasi empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Undang-Undang Dasar 1945. Kegiatan itu dihadiri oleh jajaran Yayasan Al-Ihya, sivitas akademika Unisa Kuningan, serta tokoh-tokoh penting kampus lainnya. Selain pemaparan langsung oleh H. Rokhmat Ardiyan, acara tersebut juga diisi oleh presentasi dari Rektor Unisa Kuningan, Nurul Iman Hima Amrullah, dan akademisi senior Abdul Jalil Hermawan. Dalam kesempatan itu, H. Rokhmat Ardiyan menjelaskan sosialisasi tersebut bertujuan untuk memperkuat pemahaman kebangsaan di kalangan akademisi, khususnya mahasiswa. Menurutnya, empat pilar kebangsaan menjadi fondasi penting bagi setiap elemen masyarakat untuk menjaga kesatuan bangsa. “Kegiatan ini dirancang untuk memperdalam pemahaman terhada...

Screening Film Kuningan, Momentum Apresiasi dan Kolaborasi Perfilman Lokal

  Kuningan News – Antusiasme masyarakat dan pelaku film lokal tampak luar biasa dalam acara Screening Film Kuningan di Sangkanika Edugarden, Eatery & Wellness, Sabtu (23/11/2024). Kegiatan yang diinisiasi oleh Forum Film Kuningan, Komite Ekonomi Kreatif (Ekraf), dan Sangkanika itu bertujuan memberikan ruang apresiasi bagi karya sineas lokal sekaligus mendorong perkembangan industri perfilman di Kabupaten Kuningan. Acara tersebut menampilkan sembilan film pendek dari berbagai komunitas film di Kuningan, seperti RFA (Roemah Film Affandi), Yayasan Mega Citra Kreasi, Lakoncara, Kamar Kecil, SCK Production, dan Bonti Cinema. Genre yang ditayangkan pun beragam, mulai dari drama, komedi, hingga horor, yang sukses memukau penonton “Kami sangat bangga melihat dukungan masyarakat untuk karya film anak daerah. Ini membuktikan bahwa perfilman Kuningan memiliki masa depan yang cerah jika diberikan dukungan yang memadai,” ungkapnya, ujar adit Fahrul Fauji selaku koordinator Kegiatan...

Perjuangan & Pembangunan Cisantana dari Masa ke Masa

  I. Asal Usul Nama Cisantana & Tokoh Pendirinya. Nama Cisantana diambil dari bahasa pewayangan, yakni, dari kata “Cis” dan “Santana”. Cis artinya keris, sedangkan Santana adalah menak/pangagung /bangsawan. Jadi kalau digabungkan Cisantana adalah keris milik seorang pangagung/ bangsawan, atau juga bisa berarti seorang pangagung / bangsawan/ menak dengan kerisnya,  yang melambangkan pamor kebangsawanan, pemberani, dan menunjukkan orang-orang Cisantana ini punya trah bangsawan/ningrat, berwibawa, berpendidikan. Menurut cerita leluhur, Cis = keris dari seorang bangsawan/menak tersebut melayang dan jatuh di blok pangbadakan/sekarang blok Cimantri sebelah utara Dusun Malaraman, dahulu disana tempatnya pangguyangan badak (badak mandi lumpur) dan dari Pena/ pulpen yang sering dipakai menulis oleh bangsawan tersebut terbanglah ke Panulisan, maka   sangatlah kental ada istilah Cisantana- Panulisan . Wilayah   Kabupaten Kuningan, sudah disebut dalam jaman keraja...

Dari Agraris ke Perdagangan, Transformasi Awirarangan

  Kuningan News -  Kelurahan Awirarangan, sebuah wilayah yang kini terletak di sekitar pusat pemerintahan Kuningan, Jawa Barat, memiliki sejarah panjang yang menarik untuk dipahami. Untuk mengetahui lebih dalam tentang sejarah dan perkembangan kelurahan ini, kami berbincang langsung dengan Plt. Lurah Awirarangan (Budiman, S.E., M.Si)   yang menjelaskan berbagai hal mulai dari asal usul nama hingga dinamika sosial ekonomi masyarakatnya.   Asal Usul Nama dan Sejarah Awal Menurut Plt. Lurah Awirarangan (Budiman, S.E., M.S.)i, nama "Awirarangan" memiliki arti yang sangat terkait dengan lingkungan alam. "Awi" dalam bahasa Sunda berarti bambu, sementara “rarangan” berarti terlarang atau dilindungi. “Dahulu, masyarakat setempat sering menyebut wilayah ini sebagai daerah yang dipenuhi oleh rumpun bambu yang lebat. Dalam kepercayaan masyarakat, bambu ini dianggap sakral dan perlu dilindungi,” jelasnya. Hal ini mungkin menjadi dasar penamaan Awirarangan. Kelurahan Awi...